Jumat, 13 April 2018

Wisata Kubur Batu di Tana Toraja

Lemo diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 dan menjadi makam kepala Suku Toraja. Tidak perlu dipertanyakan lagi kewajiban menyambangi tempat ini tentunya!

Lemo telah muncul sejak dahulu menjadi daya tarik yang memukau di Toraja. Sebuah kubur batu menjadi pemandangan luar biasa menyatu bersama hamparan sawah yang menghijau. Anda dapat menyambanginya di Desa Lemo, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. 

Lemo merupakan kuburan yang dibentuk di dinding bukit dan awalnya khusus diperuntukan bagi bangsawan suku Toraja. Ada lebih dari 70 buah lubang batu kuno menempel di dindingnya dan padanya disimpan patung kayu (tao-tao | tau-tau) sebagai representasi dari mereka yang sudah meninggal. Tidak semua orang Toraja bisa dibuatkan tao-tao, hanya kalangan bangsawan saja yang berhak dibuatkan tao-tao dan itu pun setelah memenuhi persyaratan adat. 

Di lubang kuburan berukuran 3 x 5 meter itu nyatanya satu lubang berisikan satu keluarga. Di beberapa tempat nampak peti-peti mati ditumpuk atau diatur sedemikian rupa sesuai garis keturunan atau keluarganya. Bagian depan lubang berfungsi untuk memasukkan jenazah, beberapa ada yang ditutupi pintu kayu berukir atau hanya penutup dari bambu. 

Nama Lemo sendiri berarti jeruk, itu dimaksudkan pada gua batu terbesarnya yang berbentuk bundar menyerupai buah jeruk, lubang-lubang kuburannya seakan membentuk pori-pori buah jeruk. Menurut penuturan masyarakat setempat, kuburan tertua di tempat ini adalah seorang tetua adat bernama Songgi Patalo


Liang atau pintu-pintu makam di Lemo, Pekuburan di Tebing Batu Khas Toraja. Foto: ist

Kegiatan yang bisa anda lakukan

Keberadaaan Lemo telah menjadi daya tarik penting di Toraja. Tempat ini merupakan tujuan wajib yang perlu disambangi para pelancong dan penikmat budaya. Susuri satu persatu lubang-lubang di tebingnya. Beberapa lubang bahkan tidak berpintu dan mempertontonkan tulang-belulang memutih yang dilumuti.

Pastikan Anda ditemani pemandu dari masyarakat setempat atau pramuwisata berpengalaman. Dapatkan cerita menarik yang bukan hanya bisa diperoleh dari internet. Resapi budaya mereka hingga Anda sadar betapa kayanya Indonesia.
Perhatikan patung kayu (tao-tao) yang dipahat dengan detail. Ada filosofi di baliknya yaitu tangan kanan menghadap ke atas sedangkan tangan kiri menghadap ke bawah. Hal itu memiliki arti meminta dan memberkati, posisi tangan tersebut mencerminkan posisi antara yang hidup dan yang mati. Manusia yang telah meninggal membutuhkan bantuan keturunannya yang masih hidup untuk mencapai surga (puya) melalui upacara adat, sedangkan yangg hidup mengharapkan berkah dari yang mati untuk tetap menyertai kehidupan anak cucu mereka.

Lihat juga rumah adat Tongkonan di bagian depan loket masuk. Ada beberapa rumah adat yang atapnya sudah ditumbuhi tanaman liar dan lumut hijau. Akan tetapi, itu justru mempercantik tampilannya. Berfotolah di depannya dan peroleh pengalaman serta bukti yang dapat dibanggakan sepulangnya ke rumah.

Saat Anda selesai menyusuri lemo maka akan berjalan melalui pematang sawah serta melihat buah pangi yang ranum kecoklatan. Buah pangi biasa menjadi olahan makanan khas suku Toraja yang disebut pantollo pamarrasan.


Patung tau-tau yang merepresentasikan arwah yang sudah dikuburkan di dalam tebing ini

Info Akses Transportasi

Untuk mencapai Lemo jaraknya sekira 11 km di selatan Rantepao dan 7 km di utara Makale. Dari pusat Kota Rantepao dapat ditempuh sekira 15 menit dengan akses jalan desa berupa aspal berbatu hingga berhenti diujung jalan. Tersedia lahan parkir cukup 5 mobil di depan toko penjual cenderamata.

Berikut panduan transportasi ke Tana Toraja:

• Untuk mencapai Tana Toraja dari luar Sulawesi anda harus terbang ke bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Sebagai "pintu masuk" untuk Indonesia Timur ada banyak maskapai yang terbang ke dan dari Makassar baik dari Jakarta, Bali, Manado dan kota-kota lainnya.

• Satu-satunya cara untuk mencapai Toraja dari bandara Makassar adalah melalui jalur darat. Untuk saat ini tidak ada penerbangan antara Makassar dan Toraja. 

• Ada bus ke Rantepao yang berangkat dari Makassar setiap harinya. Waktu tempuh perjalanan darat ke Toraja sekitar 8 jam sudah termasuk berhenti di resting area atau warung makan. Tiket bus dapat dibeli di terminal maupun di perwailan jasa angkutan darat, sebaiknya dianjurkan berangkat dari terminal bus DAYA, sekitar 20 menit keluar dari kota dengan angkot pete-pete atau ojek demikian juga dari bandara. Biasanya pemberangkatan bus di pagi hari (7:00), pada siang hari (01:00) dan di malam hari (pukul 7 malam). 

• Beberapa perusahaan jasa transportasi di Rantepao dan Makale mengoperasikan bus jurusan Makassar-Toraja. Jumlah armada bus setiap hari tergantung pada jumlah penumpang. 

• Bila ingin cara terbaik dan termudah silahkan menghubungi agen perjalanan yang berpengalaman untuk mengatur dan mengurus jadwal lengkap Anda untuk berkunjung ke dataran tinggi Toraja.

Tips 

Pastikan kehadiran Anda di tempat ini tidak melanggar aturan adat seperti memindahkan tulang belulang apalagi mengambilnya. Apabila ada peti mati yang jatuh dari tebing tempatnya semula diletakkan, maka tulang, tengkorak, ataupun dan yang lainnya tidak boleh dipindahkan tanpa persetujuan adat dan serangkaian upacara adat Toraja. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati jangan sampai menginjak tulang dan tengkorak tersebut, apalagi memindahkannya.

Waktu terbaik berkunjung ke Toraja adalah saat penyelenggaraan acara Lovely December yang digelar Pemkab Toraja Utara antara November hingga puncak acara pada 26 Desember. Pada masa tersebut biasanya ada diskon penginapan hingga 50 %.

Untuk berkeliling Anda dapat memanfaatkan ojek yang merupakan alat transportasi setempat. Pilihan lain Anda dapat menyewa kendaraan dengan atau tanpa supir untuk untuk menikmati perjalanan berkeliling Toraja. Beberapa tempat yang dapat dituju adalah Kete Kesu, Londa, dan Batutumonga.

Sebelum Anda memasuki komplek pekuburan di Lemo, akan Anda dapati toko cenderamata berjejer. Mereka menjual beragam souvenir khas toraja seperti kain kain tenun, ukiran, baju bertuliskan Toraja, perhiasan, kerajinan tangan, hingga miniatur tau-tau. 

Harga cenderamata yang dijual beragam mulai dari puluhan ribu untuk kerajinan dan perhiasan hingga jutaan untuk sebuah kain tenun. Keluarkan kemampuan tawar-menawar dengan berbincang-bincang bersama penjualnya, mereka pun sangat ramah dan siap membantu Anda mendapatkan informasi berwisata di Toraja.

Akomodasi

Kota Rantepao adalah gerbang wisata di Tana Toraja dan menyediakan beragam penginapan. Akomodasi yang lain dapat ditemui di Kota Makale dan Ge’tengan. 

Lokasi penginapan berupa homestay yang dapat Anda sewa dan lokasi terdekat dengan Lemo adalah lemo Homestay. Lokasinya  ada di Jalan Objek Wisata Lemo, Tana Toraja. Emiliknya adalah Bapak Yonathan Rantepadang, Anda dapat menghubungi beliau di nomor 085711113781.

Toraja Misiliana Hotel, hotel dengan arsitektur khas Toraja. Foto: ist


Berikut merupakan foto-foto yang terdapat di Kuburan Batu Lemo:

Gua tebing dari jauh. Katanya…. di atas tebing juga ada peti yang digantung/dikuburin disana!








Tidak ada komentar:

Posting Komentar